"Berbeda dengan Ayat-ayat Cinta yang bersendikan tradisi religius Timur Tengah, hadirnya novel sejenis dengan karakter tradisi kita sendiri ini, Dzikir-dzikir Cinta, seakan menjebol kelalaian kita akan kekayaan khazanah budaya religius diri sendiri yang sungguh indah dan penuh warna." Ibnu Hajar-penyair