kritik buku ini seperti edisi sebelumnya, dibangun dengan arif. Hadir melalui kisah-kisah lincah tentang kemerdekaan berpikir ala bocah-bocah yang nama-namanya mewakili berbagai keyakinanm seperti Christine, Parwati, Dharma, Samin, Kapitayan, Buchori, dan Pangestu, yang diimbangi kearifan Bu Guru Matematika dan Pak Guru Biologi dalam "angon" murid-muridnya yang sangat independen itu.
Sinta berubah. Namany jadi Janaki. Janaki pun berubah. Namanya jadi Waidehi. Tapi, Rahwana tetap mencintainya. Rahwana tetap menjungjungnya, menyembahnya. Terhadap titisan Dewi Widowati itu ia tak menyembah nama. Rahwana menyembah Zat melalui caranya sendiri. Persembahannya secara agama cinta