Buku ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Ali yang tinggal di sebuah desa kecil. Ali adalah pemuda yang cerdas dan bercita-cita menjadi orang yang sukses. Namun, Ali juga menyadari bahwa dunia ini tidak selalu adil. Orang-orang yang pintar dan berpendidikan belum tentu bisa sukses. Suatu hari, Ali bertemu dengan seorang pria tua yang misterius. Pria tua itu memberi tahu Ali bahwa dun…
Bagaimana kita tahu persahabatan itu sejati? Boleh jadi setelah pertengkaran hebat. Menyusul kejadian di Klan Matahari Minor, pulang ke klan Bumi, Raib dan Seli bertengkar. Tidak mau saling bicara, berpisah meja, Seli yang kehilangan kekuatan temporer, dengan segala beban pikiran, jatuh sakit. Kondisinya memburuk dengan cepat. Hidup dan mati. Lantas siapa yang akan mendamaikan Raib dan Seli? Ap…
Inilah kisah tentang seorang laki-laki usia 70 tahun, yang ditinggal istrinya meninggal setelah begitu lama menikah, menghabiskan waktu bersama-sama. Saat hari ini tiba, apa yang harus dia lakukan ? Bagaimana dia akan melewati sisa hidupnya? Menjalani hari demi hari? Apakah hidupnya masih seru? Apakah masih ada petualangan spesial baginya. Atau hanya tersisa sendiri.
Inilah kisah tentang janji. Kita semua pengembara di dunia ini. Dari hari ke hari. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kejadian ke kejadian lain. Terus mengembara. Dan kita pasti menggenapkan janji yang satu ini : mati.
Inilah novel tentang 'rasa'. Berbagai rasa berkumpul di novel ini. Jika kalian tertawa, menangis, atau merenung panjang saat membaca buku ini, ingatlah selalu : apapun yang terjadi atas kehidupan, tidak semuanya berjalan sesuai keinginan kita. Tapi kita selalu bisa menerimaya.
Mereka memang adalah bedebah. Bandit-bandit. Tapi mereka bukan pengkhianat, orang-orang bermuka dua, penjilat dan tabiat murahan lainnya. Mereka adalah bandit-bandit dengan kehormatan. Setia kawan. Pemegang janji terbaik. Mereka adalah bandit-bandit berkelas.
Petualangan ini adalah jawaban. Atas pertamyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Juga tentang kehilangan dan menemukan. Tentang memilih dan pengorbanan. Patiangan ini juga adalah persimpangan apakah Raib dan Seli akan memilih jalan ternarik? Apakah mereka akan terus menjadi sahabat, atau membenci satu sama lain.
Di Negeri Pada Bedebah, pencuri, perampok, bagai musang berbulu domba. Di depan, wajah mereka terseyum penuh pencitraan. Di belakang penuh tipu-tipu. Di Negeri di Ujung Tanduk, pencuri, perampok, berkeliaran menjadi penegak huku,. Di depan, di belakang mereka tidak malu-malu lagi. Tapi setidaknya, Kawan, dalam situasi apapun, petarung sejati akan terus memilih kehormatan hidupnya. Bahkan ketika…