Text
Sang Maha Sentana
Para jongos tampak wira-wiri di suatu rumahdi daerah Yogyakarta. Pemandangan itu tampak tak asing bagi seorang pria berumur 22 tahun yang tengah duduk di ranjang berkelambu cokelat. Aroma dupa yang baru saja dibakar oleh pelayan pribadinya menguar lembut. Untaian jarik, stagen, dan surjan berwarna hitam baru saja disiapkan lengkap dengan ikat kepalanya. Tok! Tok!
"Tuan Sentana, sampunª, ditunggu Romo di ruang makan.” “Nggih³, Mbakyu.”
Bukan Sentana yang membalas panggilan dari seorang pelayan di luar sana, melainkan Jaka, pelayan Sentana. Mendengar itu, Sentana berdiri, membiarkan Jaka membantunya menggunakan semua atribut pakaian yang sudah disiapkan. Badan tegap dengan rambut yang hitam legam tampak membuat Sentana terlihat tampan.
B08257 | 808.83 FIL s | My Library (800) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2025-09-15) |
B08256 | 808.83 FIL s | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain