Novel ini mendeskripsikan dunia pesantren dan orang-orang pesantren dengan apik.
"Setiap guru akan cenderung menyatakan bahwa ajarannya memuaskan hal dan menentramkan hati.Namun kenyataanya adalah tergantung akal siapa dan hati siapa,Seorang murid yang kekanak-kanakan dan tidak kritis cenderung mengiyakan saja apa kata gurunya.Karena menurutnya sudah cukup masuk akal.
Novel yang kental dengan nuansa Islami ini juga menjadi salah satu buku yang cukup laris di tahun 2000-an. Di dalamnya memuat cerita percintaan ala Islam yang mungkin tidak lazim dilakukan pada kehidupan anak muda modern. Meski tema cinta cukup mendominasi, karya sastra ini turut memasukkan unsur dakwah dan latar belakang budaya Islam.
Johan Oman, Pemilik Konter Pulsa Ah, kejadian lagi, padahal belum juga hilang ingatanku akan kejadian mengerikan itu! Udahlah, tutup konter saja! Janet Masayu, Pemandu Karaoke Pacarku memang benar-benar trauma akan kejadian itu. Sekarang dia nggak mau keluar sama sekali dari konter pulsa kecilnya. Harus bagaimana ya kalau sudah begini... Zan Zabil Tom Tomi, Penjaga Warnet Menarik! Poliā¦
Bulan April,tahun 2013,berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda-beda salah satunya karena hati yang terluka,tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di Indonesia.Lewat cara yang seru tapi menantang,mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan negeri ini,mereka juga harus menghadapi pertarungan dengan kegelisahan yang dibawa masing-masing
Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya,ataukah kelabu mewakili pecahannya?
Bulan April,tahun2013,berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda,tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di Indonesia.Meski akhirnya teman seperjalanan satu persatu memilih arah pulang, langkah yang sudah dijejakkan harus diteruskan
Kalau dia berhak bahagia sama pilihannya,kenapa kamu ngga-Evan
Harusnya semua jadi indah ketika pacar elo balik lagi ke Indonesia setelah LDR-an penuh Skype selama tiga bulan.
"Kata 'putus ' sedemikian gampangnya keluar dari mulut kamu? Emangnya saya yang terus berjuang,tapi yang diperjuangin juga jangan seenaknya." Itu kalimat terakhir yang keluar dari bibir Nathan setelah tahu Salma dengan mudah memutuskan hubungan mereka..