istriku seribu merupakan esai yang ditulis caknun dalam meletakan isu poligami pada konteks kehidupan bermasyarakat.
Karenamu juga, pada akhirnya tuhan mempertemukanku dengannya. Dia adalah seseorang yang bersedia menemaniku. Dia yang membiarkanku menjadi diriku sendiri. Dia yang berdiri bukan dibelakangku, bukan pula didepanku, dia berdiri tepat disampingku.
Semua cerita tentang kita dimulai dihari yang cerah. Kita duduk berdua, menghabiskan waktu pada senja yang jingga langitnya. Semua yang terjadi di hari itu, masih menjadi sesuatu yang akan kukenang selalu.
Hanya kaum perempuan yang bisa memahami makna kehilangan seseorang dalam hidupnya, apabila itu menyangkut hubungan sakral antara ibu dan anak. Hanya kaum perempuan yang mempunyai benih naluri keibuan, sampai kemudian ia sendiri diamanahi untuk melahirkan seorang manusia melalui rahimnya. Hanya kaum perempuan yang bisa memaknai betapa kuatnya aliran darah dan jiwa antara ibu dan anak. Walau setiā¦