Rumah kami berjarak beberapa puluh meter lagi, tapi telunjuk Wahyu yang bergetar menunjuk ke sana. Dengan bantuan cahaya lampu motor yang tidak terlalu terang, aku melihat rombongan pembawa keranda berhenti tepat di halaman rumah kami. Mereka berdiri menghadap pintu depan.
Kampusmu adalah kampusmu. Tetap yang terbaik. Orang-orang harus tahu. Semuanya adalah romantisme, sisanya adalah perjuangan.