Buku ini hendak menyajikan sebuah pemahaman baru bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan filosofi hidup bangsa adalah ideologi yang bisa diterima oleh semua kalangan, milik semua golongan dan tidak terbatas hanya pada satu kelompok saja.
Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah. Keduanya memiliki bidokan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta. Namun, arah angin mengubah Dewa. Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya.
"Seaneh apapun kehidupan saya, saya tetap mensyukurinya, karena kehidupan itu sendiri sebenernya adalah sebuah keajaiban. Bareskrim, kebon waru, adalah tempat mempersiapkan diri. Kami akan meneruskan perjalnan."