Selimut seprai koyak-koyak. Dicakar-cakar, dirobek-robek hancur menjadi serpihan-serpihan. Aku menggeram, dadaku turun-naik. Dengus napas yang keras dan parau meluncur dari mulutku yang terbuka. Aku berjalan terhhuyung-huyung menyebrangi kamarku mendekat ke cermin.
Al berfirasat kalo sebenarnya Moccachito masih hidup, hanya aja sepertinya dia masih tersesat dalam lorong waktu itu. Dan hingga saat ini berusaha untuk menemukan jalan keluarnya.
Karya ini menjelaskan tentang kisah cerita lutung kasarung